PBB Desak Israel Hentikan Penghancuran Rumah di Yerussalem Timur
01/05/2009 at 5:50 pm Tinggalkan komentar
By Republika Newsroom
JERUSALEM – Badan PBB untuk Koordinasi Masalah Kemanusiaan atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mendesak Israel, Jumat, agar membekukan penghancuran rumah-rumah warga Arab di Yerussalem Timur.
Langkah Israel ini, kata OCHA, semakin memperumit krisis perumahan di wilayah yang diklaim Palestina sebagai ibu kota masa depan itu. Perintah penghancuran 1.500 rumah kini menunggu untuk dieksekusi dan ribuan rumah lainnya beresiko dihancurkan. Demikian dilaporkan OCHA.
Dunia internasional semakin prihatin terhadap kebijakan perumahan Israel di Yerussalem Timur, wilayah yang dicaploknya pada perang 1967 yang kemudian dianeksasi.
Menlu AS, Hillary Rodham Clinton, mengkritik langkah penghancuran ini sebagai kontraproduktif dalam kunjungannya ke Timur Tengah Maret silam. Pekan lalu, utusan AS, Robert Serry, mengunjungi perumahan warga Arab yang terancam penghancuran dan mengatakan tindakan Israel ini harus dibekukan.
Pejabat Israel mengatakan kebijakan perumahan diterapkan secara adil terhadap komunitas Arab dan Israel di wilayah tersebut. Walikota Yerussalem, Nir Barkat, membantah angka yang dilaporkan PBB. Namun ia tak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Juru bicara kantor Wali Kota, Stephan Miller, mengatakan pihaknya akan merilis master plan kota dalam pekan-pekan ini. Master plan ini akan meningkatkan jumlah perumahan di Yerussalem Timur.
Usai menganeksasi Yerussalem Timur pada 1967, Israel mengambil alih lebih dari sepertiga lahan di wilayah tersebut dan membangun perumahan bagi 195 ribu warga Yahudi. Hanya 13 persen wilayah Yerussalem Timur yang disediakan bagi perumahan warga Arab.
Pembatasan zona ini, ungkap laporan OCHA, membuat warga Arab sulit memperoleh IMB. Kebanyakan dari wilayah tersebut kini sudah dibangun sehinga krisis perumahan bagi warga Palestina memburuk.
Kondisi yang ada memaksa warga Palestina membangun tanpa izin. Sekitar 28 persen rumah warga Palestina melanggar kebijakan zona ala Israel. Ini, ungkap OCHA, berarti 60 ribu orang, atau seperempat populasi Arab di Yerussalem, beresiko kehilangan tempat tinggal. ap/arp/ism
Entry filed under: Luar Negeri. Tags: israel, PBB, penghancuran rumah-rumah warga arab, yerussalem timur.
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed